Monday, July 1, 2013

SANAH HELWAH, ABANG...

Duhai suamiku,
Di keterbatasan ruangan ini, banyak yang ingin aku tulis tentangmu
Mohon waktumu untuk menatapi karyaku, walaupun tidak sehebat karya Maha Agung
Namun percayalah bahwa karya ini lahir dari hati seorang isteri

Saat ini sungguh terasa malu untukku bertanya
namun, berkatalah benar walaupun pahit
Sejak kita diijab kabulkan, adakah engkau gembira tiap kali melihat aku sebagai isterimu?
Suamiku sayang,
diri ini tidak pandai bermain dengan kata-kata
apatah lagi untuk bertukar-tukar cerita
bercerita seperti pasangan bercinta
mungkin ini penyebab hambarnya cinta kita  
Abang,
saat ini aku pohon sabarmu
sabar dalam menghadapi kerenahku
dan juga sabar dalam membesarkan anak-anak
kerana medan perjuangan masih terbentang luas 
ikhlas,
isterimu.